Sabtu, 01 Oktober 2011

Semua Hal Tentang Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada diBumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.

Definisi Lingkungan Hidup Indonesia





Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuacaserta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.

Masalah lingkungan hidup di Indonesia



Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumah sakit.
Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.



Langkah Strategis Mengatasi Permasalahan Kerusakan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup sangatlah terkait dengan kehidupan masyarakat. Mereka saling berkesinambungan dan membutuhkan antara satu dengan yang lain seperti dua sisi mata uang akan tetapi, sekarang ini banyak ditemukan kerusakan lingkungan yang melanda bumi tercinta ditambah lagi dengan cuaca yang semakin ekstrim. Hal tersebut memicu terjadinya bencana yang dapat membahayakan kehidupan manusia seperti tanah longsor, banjir atau bahkan gempa bumi. Disadari ataupun tidak, Penyebab kerusakan-kerusakan tersebut sebagian besar karena ulah manusia sendiri. Alam memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia bukan untuk dieksploitasi besar-besaran tanpa mengenal batas sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan yang justru akan membahayakan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai langkah-langkah strategis untuk mengatasi beragam masalah ini.
Kesadaran menumbuhkan cinta lingkungan perlu ditanamkan sejak dini karena kesadaran total setiap individu terhadap pelestarian lingkungan sangat perlu dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan menyadari akibat dari kerusakan lingkungan bisa membuat ribuan nyawa melayang dikarenakan berbagai macam bencana yang tak bisa dielakkan lagi. Cinta akan lingkungan hendaknya jangan hanya dibuktikan dengan sebatas slogan saja, tetapi juga dengan implementasinya. Berbagai langkah pelestarian lingkungan bisa kita lakukan baik pelestarian tanah, udara, hutan maupun flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi. Hal ini berdampak kesuburan tanah yang hilang serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
Kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan liar dan kebakaran hutanpun juga berdampak buruk terhadap keadaan alam disekitar ini. Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu sampai sekarang apabila tanpa diimbangi dengan penanaman kembali  menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Penebangan kayu secara liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi. Hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan penyimpan cadangan air. Oleh sebab itu perlu sekali diadakan penanaman kembali hutan-hutan yang gundul serta menerapkan system tebang pilih dan tebang-tanam dalam menebang pohon. Selain itu, hendaknya menerapkan sanksi yang sangat berat kapada penebang pohon yang sewenang-wenang karena dilihat dari akibat dari kerusakan hutan bisa membahayakan jajaran makhluk hidup di bumi ini.
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, antara lain ; mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa, melarang serta memberikan sanksi berat untuk kegiatan perbururan liar dan menggalakkan kegiatan penghijauan.
Udara merupakan unsur yang vital bagi kehidupan, karena setiap makhluk hidup yang bernafas memerlukan udara. Dalam udara mengandung berbagai macam zat salah satunya adalah oksigen. Udara yang kotor karena asap atau debu sisa pembakaran dapat menyebabkan kadar oksigen berkurang. Hal ini akan membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer dapat juga mengurangi permasalahan ini. Selain itu, perlu diadakan kegiatan menggalakkan penanaman pohon dan tanaman hias disekitar kita serta mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.
Begitu pentingnya menjaga kelestarian hidup bagi kehidupan manusia. Karena kerusakannya akan menyababkan berbagai macam bencana yang dapat membuat ribuan nyawa melayang. Maka dari itu, berbagai usaha pelestarian hutan perlu mendapatkan perhatian oleh setiap individu. Jika setiap individu memiliki kesadaran masing-masing terhadap kelestarian alam, sedikit demi sedikit niscaya kerusakan alam bisa  dihindari.